PHDI SIDOARJO

Wednesday 24 March 2010

STHD Cabang Surabaya-Sidoarjo Praktek Yoga Asanas


Mata Kuliah Yoga adalah salah satu Mata Kuliah wajib yang harus diambil dalam perkuliahhan di STHD Cabang Surabaya-Sidoarjo. Agar mahasiswa tidak hanya berkutat dalam hal teori saja, maka kemarin dosen STHD I Gusti Ketut Budiartha S.Ag mengajak para mahasiswa utk langsung mempraktekan senam olah tubuh Yogas Asanas yang dalam hal ini lebih khusus diberikan kepada mahasiswa adalah Yoga Surya Namaskara. Seperti kita ketahui Yoga yang diperkenalkan oleh Rsi Panjali jaman dahulu kala ini terdiri dari 8 langkah yang harus dilaksanakan secara berurutan, yang sering disebut dengan nama Astangga Yoga yaitu : Yama, Nyama, Asana, Pranayama, Pratyahara, Dharana, Dhyana, Samadi. Senam olah tubuh Yoga Asana ini adalah urutan yang ke-3 setelah Yama dan Nyama. Nampak dalam gambar para mahasiswa sangat antosias untuk mengikuti senam ini. Dalam buku Surya Namaskara disebutkan bahwa gerakan Surya Namaskara ini jika dilaksanakan secara rutin diyakini akan dalam menghilangkan berbagai macam penyakit. "Kita sebagai orang yang beragama Hindu hendaknya terdepan dalam mempraktekkan kekayaan leluhur kita ini. Sangat ironis jika senam Yoga lebih dikenal oleh umat lain", ujar pak Gusti. Ketua PHDI Sidoarjo, Ir. Anom Mediana yang juga sekaligus sebagai pelindung STHD ini mengharapkan kegiatan senam Yoga seperti ini bisa diaksanakan secara rutin, dan tiap mahasiswa wajib untuk menyebar luaskan Yoga ini kepada umat Hindu disekitarnya. Latihan Yoga berakhir sampai jam 22.30 wib, 24 Maret 2010 di Pura JSA Sidoarjo. (Mr.Pink)

Monday 22 March 2010

Penghijauan di Krematorium Jala Pralaya Juanda

Masih dalam rangkaian kegiatan Hari Raya Nyepi Saka 1932, telah dilaksanakan kegiatan Dharma Negara berupa penghijauan 1000 pohon bertempat di Krematorium Jala Pralaya Juanda Sidoarjo pada hari Minggu 21 Maret 2010 mulai jam 07.00 Wib yang diprakarsai oleh Panitia Dharma Shanti Prop. Jatim. Jumlah umat yang hadir berpatisipasi dalam kegiatan ini sekitar 50 orang. Hadir juga beberapa tokoh umat Hindu Sidoarjo dan Surabaya antara lain : Ir. Nyoman Anom Mediana (Ketua PHDI Sidoarjo), Letkol Laut I Made Bermawi (Wakil Ketua Banjar Sidoarjo). Bersamaan dengan hari itu, ditempat terpisah diadakan juga kegiatan Kerja Bhakti di Taman Makam Pahlawan Mayjen. Sungkono. Hadir Ketua Panitia Dharma Shanti Jatim 2010 AKBP I Dewa Made Pastika SH,MH. Kedua kegiatan tersebut berjalan lancar sesuai rencana. "Astungkara kita dapat melaksanakan kegiatan Dharma Negara ini dengan baik dan lancar, mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya dapat lebih ditingkatkan khususnya tentang kehadiran umat dalam kegiata seperti ini", ungkap Anom Mediana. (Mr .Pink)

Wednesday 17 March 2010

Upakara Bali dan Upakara Jawa Tengger berdampingan


Dalam rangkaian kegiatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1932, telah diadakan Tawur Kesanga untuk Tingkat Propinsi Jatim bertempat di Taman Pahlawan Surabaya pada tanggal 15 Maret 2010. Taman Pahlawan ini adalah tempat yang sangat bersejarah bagi perjuangan Arek Suroboyo. Tempat ini cukup luas dan lapang. Ini dipilih untuk kedua kalinya sebagai tempat Tawur Kesanga, dengan beberapa alasan : pertama, tempatnya sangat lapang dan dapat menampung cukup banyak umat, kedua Taman Pahlawan berada di Pusat Kota Surabaya paling tidak akan menjadi perhatian warga Surabaya kegiatan apa yang dilaksanakan disana, sekaligus memperkenalkan Agama Hindu dan budayanya kepada masyarakat Surabaya. Ketua Panitia Tawur Kesanga AKBP I Dewa Made Pastika, SH, MH dalam sambutannya menyampaikan ada 2 jenis kegiatan umat Hindu di Surabaya dalam Merayakan Hari Raya Nyepi kali ini yaitu : Dharma Agama dan Dharma Negara. Dharma Agama yaitu : Melasti yang dipusatkan di laut Arafuru TNI-AL Surabaya pada tanggal 14 Maret 2010, Tawur Kesanga tannggal 15 Maret 2010, dan puncaknya adalah Catur Brata Nyepi tgl. 16 Maret 2010. Dharma Negara antara lain: Penghijauan dan Kerja Bhakti tgl. 21 Maret 2010, Donor Darah tgl. 26 Maret 2010 dan terakhir Dharma Santhi yang adakan diadakan di Wantilan Pura Mandara Giri Semeru Agung Senduro Lumajang Jatim. Yang agak unik dalam pelaksanaan Tawur Kesanga kali ini dimana Upakara/Sesajen Model Bali dan Sesajen Model Jawa/Tengger sama-sama ditampilkan dan dihaturkan. Nampak dalam gambar Dukun Mujono sedang Matur Piuning dengan sesajen Tengger. (Mr.Pink)

Friday 12 March 2010

Jadilah Yogi sehari pada Hari Raya Nyepi

Nyepi sebetulnya adalah hari indah untuk belajar puasa. Namun demikian, keindahan itu tidak akan muncul kalau tidak disertai adanya keyakinan. Apa yang kita lakukan saat menjelang nyepi ?. Jika ada niat untuk melakukan puasa, maka pertama kali yang kita lakukan adalah matur pada Bhatara Guru pagi - pagi untuk menyatakan niat kita untuk melakukan puasa selama ....jam. Begitu juga pada saat akan berakhirnya puasa, kita perlu juga menghaturkan terima kasih dan matur pada Bhatara Guru bahwa puasa akan segera diakhiri. Jika kita dapat melakukan puasa dengan hanya makan 1 kali saja dalam 1 hari, atau dalam 36 jam bagi siswa Hare Krishna atau Ananda Marga, Atau Kelompok Spiritual yang lain, maka tapa demikian sudah memenuhi syarat sebagai seorang yogi.

Perlu diketahui bahwa orang yang makan 3 kali lebih disebut orang berpenyakitan( rogi ), orang yang makan dua kali disebut sebagai penikmat ( bogi ), dan orang yang makan satu kali disebut yogi.

Manfaat puasa salah satunya adalah mengeluarkan racun ( toksin ), dan belajar menjaga kehalusan rasa. Karena itu, marilah kita belajar menjadi yogi walaupun hanya satu kali dalam setahun, mudah - mudahan pernah merasakan menjadi seorang yogi walaupun baru dari sisi pengendalian makan saja. Akhirnya saya menyampaikan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1932. (Bagus Suryawan)

Sunday 7 March 2010

Ralat Jadwal Kegiatan Nyepi Caka 1932

Perayaan Hari Raya Nyepi Caka 1932 tahun 2010 ini mengusung tema :

"Jadikan Perayaan Nyepi 1932 Sebagai Momentum Penyadaran Diri dan Merekat Persaudaraan Untuk Bersama Memajukan Bangsa"

Adapun Rangkaian Kegiatannya adalah sebagai berikut :
- Tanggal 13 Maret 2010 Jam 14.00 : Pura Margo Wening Krembung Melasti ke Jolotundo
- Tanggal 13 Maret 2010 Jam 16.00 : Mekala Hyang di Pura JSA
- Tanggal 13 Maret 2010 Jam 19.00 : Persembahyangan Tumpek Landep di masing2 Pura Sda
- Tanggal 14 Maret 2010 Jam 07.00 : Pura JSA Melasti ke laut Arafuru TNI-AL
- Tanggal 15 Maret 2010 Jam 07.00 : Tawur Kasanga Tingkat Jatim di Tugu Pahlawan Sby
- Tanggal 15 Maret 2010 Jam 12.00 : Tawur Kasanga di masing2 Pura di Sidoarjo
- Tanggal 16 Maret 2010 Jam 06.00 : Melaksanakan Catur Brata Nyepi
- Tanggal 17 Maret 2010 Jam 06.00 : Sembahyang Ngembak Geni di masing2 Pura Sda
- Tanggal 21 Maret 2010 Jam 07.00 : Penghijauan di Krematorium Jala Pralaya
- Tanggal 21 Maret 2010 Jam 07.00 : Kerja Bhakti di Makan Pahlawan Mayjen Sungkono
- Tanggal 26 Maret 2010 Jam 07.00 : Donor Darah di Kantor PMI Surabaya
- Tanggal 04 April 2010 Jam 08.00 : Dharma Shanti Jatim di Pura Mandara Giri Senduro.

(PHDI Sidoarjo)

Monday 1 March 2010

Umat membludak pada persembahyangan Banyu Pinaruh


Kehadiran para Siswa Pashraman JSA dalam mengikuti persembahyangan Banyu Pinaruh di Pura Jala Siddhi Amertha tgl. 28 Pebruari 2010 kemarin sangat rame. Tidak hanya siswa, para orang tuapun sangat rame. Seorang tokoh umat Sidoarjo berkomentar : "Banyu Pinaruh kali ini jauh lebih rame dari pada Banyu Pinaruh sebelumnya. Di tempar parkir mobil sampai berdempetan, bahkan sampai ada yang harus parkir di luar area parkir". Apakah ini pertanda tingkat Sradha Umat Hindu Sidoarjo meningkat ? Semoga saja demikian. Atau ini hanya disebabkan karena bulan Maret ini akan ada Unas dan UAS ? "Apapun penyebabnya, kita harus berbangga atas kehadiran umat untuk bersembahyang pada Banyu Pinaruh kali ini", ungkap seorang tokoh yang lain. Dalam persembahyang kali ini, Dharma Wacana diisi oleh Guru Pashraman JSA Bapak Bambang Rahono. Dengan semangat yang sangat tinggi, Bambang menyampaikan bahwa hendaknya kita semua tidak lagi mempermasalah bahwa Hindu nampak berbeda-beda. Yang berbeda itu hanya tampak luar, hal ini sangat terkait dengan local genius budaya setempat, namun Hindu tetaplah Hindu. Hendaknya kita junjung tinggi perbedaan untuk lebih meningkatkan Hindu ke depan. Setelah selesai persembahyangan, seperti biasa para siswa mendapat bagian Nasi Kuning Pradnyan dan Loloh Sinom Pradnyan, sebagai simbul agar siswa lebih mampu meningkatkan keinginan belajar, sehingga anak-anak menjadi lebih pintar dan sukses di Sekolah. Yang menarik, panitia menyediakan Nasi Kuning yang cukup banyak, sehingga semua umat yang hadir bisa menikmati Nasi Kuning Pradnyan. (Mr. Pink)