PHDI SIDOARJO

Monday 16 May 2011

Pashraman Sidoarjo Juara-1 dalam Hindu's Brahmacarya Competition




Awalnya kontingen dari Pashraman Sidoarjo hampir di diskualifikasi oleh Panitia dengan alasan terlambat mendaftar, siapa nyangka akhirnya bisa memperoleh Juara-1 dalam Lomba Cerdas Cermat di Hindu Brahmacarya Competetion Universitas Brawijaya Malang, yang diadakan oleh Unit Kerochanian Hindu Dharma Universitas Brawijaya Malang. Prestasi yang diraih oleh Pashraman Sidoarjo ini, bukanlah tanpa perjuangan.

Diawali tahap persiapan dengan belajar yang tidak kenal lelah, kemudian seleksi calon peserta melalui 2 tahap, yaitu tahap pertama adalah test tertulis dan tahap tahap kedua adalah test lisan. Setelah calon peserta ditentukan, kemudian para guru pembina mendrill anak-anak calon peserta selama 3 hari dari jam 19.00 hingga jam 22.00 wib.

Tahap pelaksanaan di Universitas Brawijaya Malang melalui 3 babak : babak penyisihan berupa soal-soal tertulis yang telah disediakan panitia, babak semifinal menganalisa gambar dan mempresentasikan di depan dewan juri, tahap final adalah lisan dengan menjawab pertanyaan dan cepat-cepatan.

Seluruh peserta berjumlah 18 group dengan hasil akhir sbb : Juara-1 dari Sidoarjo, Juara-2 dari Kediri dan Juara-3 dari Banyuwangi. Secara keseluruhan lomba berjalan baik, namun ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari Panitia untuk perbaikan di masa yang akan datang :


1. Panitia selaku pihak pengundang hendaknya sebelum hari H, proaktif menanyakan kepada yang diundang, apakah akan mengikuti lomba atau tidak. Tidak hanya menunggu pendaftaran dari peserta. Ini sangat berdampak terhadap jumlah peserta yang akan ikut lomba.


2. Berhubung ini adalah perlombaan yang berbau agama, hendaknya keputusan yang diambil yang menyangkut pihak ketiga hendaknya dimusyawarahkan, dan minta nasehat kepada para senior sehingga tidak menjadi keputusan sepihak yang dapat merugikan kedua belah pihak.


3. Ke-ramah-tamahan panitia perlu ditingkatkan, karena semua yang datang adalah tamu, wajib untuk dihormati, dihargai dan disapa (orang Jawa bilang "diwongke")

Namun secara keselutuhan salut kepada Panitia yang nota bena adalah bagian dari generasi penerus bangsa telah mampu mengadakan lomba yang inovatif, berkualitas dan khas. Mudah-mudahan ke depan dapat lebih baik lagi. Terima kasih atas kerjasama yang terjalin selama ini.