PHDI SIDOARJO

Wednesday 25 January 2012

Hari Siwaratri Hari Raya Yang Paling Universal

OmSwastyastu
Hari Raya Siwaratri adalah hari raya yang paling universal yang dirayakan di seluruh dunia oleh umat Hindu. Hanya saja hari H perayaannya berbeda. Kalau kita di Indonesia memperingatinya pada hari Panglong ping-14 Sasih kepitu, sedangkan di India berbeda satu bulan yaitu Panglong ping 14 Sasih Keulu. Hal ini bisa jadi karena posisi Indonesia dan India berjauhan, disisi lain Hari Siwaratri adalah diambil hari/malam yang paling gelap dalam 1 tahun. Dengan letak yang berjauhan sangat logis jika malam yang tergelap dalam 1 tahun antara di Indonesia dan di India berbeda. Secara dasar hukum, perayaan Siwaratri antara di India dan Indonesia menggunakan Sastra yang sama yaitu : Padma Purana, Garuda Purana dan Skanda Purana, walaupun kemudian khusus di Indonesia ada juga Lontar Siwaratri Kalpa sebagai dasar hukum untuk memperkuat perayaan hari Siwaratri ini.Agak berbeda dengan Hari Raya yang lain yang di Indonesia dirayakan berdasarkan Pawukon (Wuku) seperti hari raya Galungan, Tumpek, Saraswati, Pagerwesi dlsbnya. Hari raya terakhir ini tidak dirayakan di India, karena Wuku (Pawukon) tidak dikenal di India. Dengan demikian berarti hari raya ini hanya bersifat lokal yang didasari oleh Lontar-lontar yang ditulis oleh Maharsi yang ada di Indonesia seperti : Lontar Sundarigama, Panji Amalat Rasmi, Lontar Purana Bali Dwipa, Lontar Djayakasunu, Mayadhanawa, Lontar Kala Tatwa dsbnya. Dengan demikian maka jelas bahwa hari raya yang berdasarkan Pawukon tidak dirayakan di India. Di India hanya mengenal hari raya yang berdasarkan posisi Matahari dan Bulan saja. Maka terjawab sudah beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan oleh pada generasi muda Hindu : "kenapa hari raya Hindu tidak seragam seperti halnya hari raya agama lain (Islam)"? Hari Raya Nyepi termasuk hari raya yang berdasarkan posisi Bulan dan Matahari, namun perayaan kurang universal. Di India hanya sebagian kecil di India Timur dan Selatan yang merayakan, sedangkan di tempat lain tidak dirayakan. Hal ini mungkin sebabkan karena perayaan Hari Raya Nyepi mengacu pada Lontar Sang Hyang Aji Swamandala, dimana sastra tersebut tidak ditemukan di India. (Mr.Pink)

No comments:

Post a Comment