PHDI SIDOARJO

Sunday 31 March 2013

TIRTHA YATRA KELUARGA BESAR “DALEM TARUKAN” BALI KE PURA MARGO WENING


Sore hari 29 Maret 2013 tepat jam 17.00 rombongan keluarga besar Trah Dalem Tarukan sebanyak 10 bus ( 450 orang) tiba di Pura Penataran Agung Margo Wening, Krembung Sidoarjo. Pengurus RT. Pura menyambut rombongan ini dengan antusias dan penuh kekeluargaan.
Banyak diantara mereka sudah sepuh-sepuh dan sebagian kecil anak-anak yang berumur 10-15 tahun. Begitu tiba sebagian pemedek ini istirahat di bale panjang nistha mandala, sebagian lagi ada yang langsung mandi membersihkan diri. Hujan lebat langsung menyambut rombongan ini, sehingga yang tadinya udara agak panas menjadi dingin, ini menandakan Hyang Widhi telah memberikan anugrah berupa Tirtha yang langsung turun dari langit.
Persembahyangan bersama dimulai pada jam 18.30 setengah jam setelah hujan berhenti. Halaman mandala uttama langsung dipenuhi pemedek, mereka langsung melantumkan kidung-kidung suci khas Bali selatan, suasana terasa hening, hidmat dan udara sangat sejuk menambah malam itu sangat sakral dan magis. Pengempon Pura juga bergantian melantumkan kidung-kidung suci budaya jawa, sehingga kidung Bali dan Jawa menyatu memuja kebesaran Hyang Widhi.
Setelah selesai persembahyangan dilanjutkan dengan tarian rejang yang dibawakan oleh Ibu-ibu Dalem Tarukan, meskipun sudah sepuh-sepuh tetapi mereka masih dengan gesitnya menarikan tari rejang. Tepat pukul 20.10 istirahat nunas paica Ida Bhatara (makan malam), Ibu-Ibu pengayah Pura Margo Wening telah mempersiapkan konsumsi ini mulai pagi hari, kebetulan juga Hari Jumat 29 Maret ini hari libur, sehingga banyak pengayah dari pengempon Pura Margo Wening untuk mempersiapkan bahan upakara Piodalan pada hari Sabtu Kuningan 6 April 2013.
Sesuai dengan permintaan dari ketua rombongan agar malam itu juga diisi dengan Dharma Tula, sehingga Ketua PHDI Sidoarjo, Ir. Nyoman Anom Mediana, Sag telah mempersiapkan materi tentang sejarah candi candi di Jawa Timur dan juga Candi Ceto di kabupaten Karang Anyar Jawa Tengah. Sedangkan Ketua RT. Pura Margo Wening, Nyoman Komin, SH.MH dan Nyoman Simpen menjelaskan sejarah pura Margo Wening dan hubungannya dengan Gunung Penanggungan dan Petirthaan Jolotundo. Diskusi ini semakin hangat beberapa pertanyaan yang cukup sulit untuk dijawab. Jero mangku Nyoman Widia dari rombongan Dalem Tarukan juga menjelaskan sejarah Dalem Tarukan, yang keberadaannya di Bali setelah Bali Pulina ditaklukan oleh Maha Patih Gajah Mada, dari Majapahit. Jero Mangku menjelaskan bahwa Dalem tarukan merupakan keturunan langsung dari Sri Kresna Kepakisan, raja pertama yang berasal dari Majapahit.
Malam sudah menunjukan jam 23.00 diskusi akhirnya di tutup dengan parama santhi.karena pagi jam 06.00 setelah makan pagi, rombongan melanjutkan perjalanan ke Petilasan Majapahit di Trowulan, kemudian ke Pura Empu Baradah di Pamenang Kediri, dan Candi Ceto di Karang Anyar Jawa Tengah. (nyoman simpen)

No comments:

Post a Comment