PHDI SIDOARJO

Tuesday 15 December 2009

6 Tingkah Laku Yang Perlu Dihindari Untuk Menuju Sejahtera

Hidup aman dan sejahtera merupakan dambaan tiap orang yang hidup di muka bumi mi. Namun, pada kenyataannya banyak orang yang merasa tidak aman dan tidak sejahtera dalam hidupnya, meskipun mereka sudah berusaha. Ada banyak konsep yang bisa kita temui untuk mencapai hidup aman dan sejahtera itu.
Khusus dalam bahasan ini, kami mengambil dari pustaka suci yang Weda ada juga tergolong pustaka Susastera Weda. Salah satu dari konsep tersebut terdapat dalam pustaka Udyoga Parwa 33. 78.
Dalam pustaka tersebut dinyatakan ada enam hal yang wajib dihindari kalau ingin hidup aman dan sejahtera.yaitu :
1. Nidra,
2. Tandra,
3. Bbhaya,
4. Krodha,
5. Alasyam
6. Dirgasutrata.
Siapa yang dapat menghindar dan enam perilaku tersebut dialah yang akan mencapai hidup aman dan sejahtera.

Nidra artinya suka tidur. Orang yang tergolong suka tidur apabila mereka tidur tidak hanya pada waktu tidur saja seperti saat malam hari. Pagi, siang dan sore hari pun mereka senantiasa mencari kesempatan tidur. Kalau ada kesempatan tidur mereka pun tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Orang yang suka tidur itu adalah orang yang tidak memiliki semangat untuk berdinamika dalam menyelenggarakan kehidupannya ini. Mereka yang suka tidur itu tidak memiliki kreativitas karena pengaruh guna tamas. Kebiasaan suka tidur inilah yang wajib dihilangkan bagi mereka yang ingin dapat hidup aman dan sejahtera. Kebiasaan tidur itu dapat dihilangkan dengan metode tertentu sehingga kebiasaan tidur itu dapat dihilangkan.

Tandra adalah kebiasaan malas. Orang malas adalah orang yang banyak keinginannya namun malas berkerja. Orang yang malas ini umumnya orang yang tergolong loba dan juga tamas. Menurut seorang filsuf dari India sembahyang pagi, siang dan malam itu bertujuan untuk mengendalikan dan memupuk sifat Satwam (.kebaikan) Sembahyang pagi untuk menguatkan sifat-sifat positif (sattwam). Sembahyang siang untuk mengendalikan sifat-sifat terlalu agresif dan energik, sembahyang sore untuk meredam sifat-sifat buruk seperti : malas, avatis dsbnya. Kebiasaan malas itu adalah ekspresi dari guna tamas. Salah satu cara meredam kebiasaan malas itu adalah sembahyang sore sebagai upaya spiritual. Sementara upaya nyata dengan mengkonsumsi makanan yang baik seperti : susu, sayur-sayuran, buah-buahan dsbnya dan juga usaha-usaha lainnya seperti gemar membaca, berolah raga dan lain-lain. Orang malas adalah orang yang banyak membuang waktu untuk bekerja memaknai hidupnya.

Bhaya adalah selalu dihantui oleh rasa takut. Rasa takut itu muncul karena kurangnya pengetahuan tentang berbagai hal dan lemahnya keyakinan pada Tuhan. Orang yang dihantui oleh rasa takut itu umumnya takut berbuat dan sering ragu-ragu dalam bertindak. Rasa takut tergolong salah satu salah satu kekotoran rohani. Apalagi dalam menyelenggarakan kehidupan ini amat dibutuhkan keberanian namun keberanian itu berdasarkan pertimbangan daya nalar dengan akal budhi yang kuat. Ini artinya orang akan tidak berani mengambil suatu keputusan apa bila senantiasa dihantui oleh rasa takut. Sikap hidup yang demikian itu tentunya hidup yang tidak produktif tentunya tidak mungkin bisa membangun hidup aman dan sejahtera.

Krodha adalah kebiasaan marah dan dendam. Keadaan marah adalah keadaan diri yang tidak terkendali. Emosi marah itu dapat berlanjut sampai menimbulkan benci dan dendam. Dalam pustaka Bhagawad Gita, krodha itu adalah salah satu dan tiga pintu neraka. Dua pintu neraka yang lainya adalah lobha dan kama. Lobha adalah sifat rakus dan tamak, sedangkan kama adalah dorongan nafsu keinginan yang bergejolak sampai mengalahkan akal sehat. Marah ini dapat membuat dinamisnya kelenjar adrenalin yang dapat membuat badan seperti keracunan. Orang yang pemarah dapat memicu tingginya tekanan darah. Pemarah itu sering merasa kehilangan rasa aman. Kebiasaan marah itu akan membawa orang sulit bekerja dengan tenang. Tanpa bekerja dengan tenang sulit marasa aman membina hidup sejahtera. Pebisnis yang pemarah akan dijauhi oleh rekan sejawat dan para langganan. Sering dimainkan oleh bawahan. Ujung-ujungnya bisa hidup.

Alasyam adalah kehilangan semangat hidup. Senantiasa kehilangan gairah hidup mudah putus asa. Sedikit saja ada kesulitan mudah putus asa. Kerja untuk mendapatkan kesejahteraan banyak tantangan, gangguan dan hambatan bahkan ancaman. Untuk menghadapi tantangan, gangguan dan berbagai hambatan itu dibutuhkan semangat yang konsisten dengan mental yang stabil. Tidak mudah jemu dan putus asa mengatasi masalah. Hidup memang suatu masalah. Apa lagi masalah bisnis, banyak sekali liku-likunya. Selesaikanlah dengan konsep yang jelas dan semangat tinggi pantang menyerah. Jadinya moral mental yang tangguh dan paham akan konsep yang dijadikan acuan untuk mengatasi berbagai persoalan dalam mewujudkan kesejahteraan dan rasa aman itu.

Dirgasutrata adalah kebiasaan buruk yang suka menunda-nunda waktu untuk menyelesaikan pekerjaan atau masalah. Kebiasaan ini akan membawa orang hidup tidak pernah dalam keadaan tenang. Karena banyak masalah yang tidak terselesaikan menyebabkan perasaan dan pikiran tidak pernah bersih dari unek-unek karena berbagai pekerjaan dan masalah tidak terselesaikan. Karena itu kebiasaan menunda-nunda waktu adalah kebiasaan menumpuk persoalan dan pekerjaan. Hal ini tentunya akan mengganggu ketenangan pikiran dan perasaan yang bersangkutan. Hal itu bisa mengganggu kesehatan baik fisik maupun mental. Orang yang keadaan fisik dan mentalnya terganggu oleh berbagai persoalan dan pekerjaan yang menumpuk tentunya sulit meraih sukses menggapai hidup aman dan sejahtera.

1 comment:

  1. Bagi para blogger yg ingin memberi komentar kami persilahkan. Silahakan beri saran dan masukkan untuk pengembangan blog ini. Suksme

    ReplyDelete